Seperti yang kita tahu, manusia sangat akrab dengan aktivitas
rumah tangga, seperti memasak, mencuci hingga mandi. Meskipun terlihat sepele
ternyata tanpa kita sadari aktivitas tersebut menghasilkan limbah yang
berbahaya bagi manusia dan lingkungan, misalnya isu penurunan kualitas air. Hal
ini didukung dengan kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan
sehingga pengolahan limbah rumah tangga menjadi kurang diperhatikan.
Sobat biologi pastinya pernah memasak sayur atau memakan
buah-buahan, kan? Sisa-sisa makanan, buah dan sayur biasanya akan kita buang ke
tong sampah tanpa dipilah terlebih dahulu. Limbah yang disebutkan tadi
merupakan limbah rumah tangga organik yang ternyata bisa kita olah, lho. Salah
satu metode pengolahan limbah organic yang tengah marak dilakukan adalah dengan
membuat ecoenzyme.
Apa sih sebenarnya ecoenzyme itu?
Ecoenzyme adalah cairan serbaguna yang dihasilkan melalui
proses fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sisa sayuran yang
dicampurkan dengan gula dan air. Cairan ini akan menghasilkan enzim yang
memiliki banyak manfaat misalnya sebagai growth
factor pada tanaman, sebagai campuran bahan pembersih lantai, dan sebagai
penjernih air. (Septiani et al., 2021)
Banyak banget kan manfaatnya Sobat biologi? Oleh karena itu
tentu perlu adanya kegiatan edukasi dan pelatihan tentang cara pembuatan
ecoenzyme kepada masyarakat. Banyak sekali komunitas ecoenzyme yang sudah
bergerak untuk mengenalkan ecoenzyme kepada masyarakat. Misalnya melalui
kegiatan pelatihan pembuatan ecoenzyme dan proses penyiraman ecoenzyme yang dilakukan
secara serentak.
Beberapa waktu yang lalu, dalam
rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Komunitas Ecoenzyme
Tanjungpinang bersama tim dosen dan mahasiswa UMRAH telah berhasil melaksanakan
kegiatan penuangan ecoenzyme di sungai-sungai yang ada di Tanjungpinang.
Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak dan diikuti oleh 22 kampus di
Indonesia, rame banget kan? Nah, Kami dari divisi KSB mewakili Himpunan
Mahasiswa Pendidikan Biologi juga berkesempatan mengikuti kegiatan penuangan ecoenzyme yang tepatnya dilaksanakan di sungai terminal Bincen.
Wah, kelihatannya seru kan sobat biologi? Melalui kegiatan
ini kami berharap masyarakat akan terdorong untuk mengolah sampah organik
menjadi ecoenzyme, sehingga kita dapat memulai gerakan awal untuk mengurangi
permasalahan dalam mengolah sampah. Lebih luasnya kami berharap kegiatan ini
dapat menimbulkan sikap sadar akan pentingnya menjaga lingkungan di kalangan
masyarakat. Gimana nih sobat biologi? Apakah kamu tertarik untuk membuat
ecoenzyme sendiri? Kalau kamu tertarik jangan lupa untuk posting hasilnya di
sosial media dan tag akun sosial media HIMBIO ya!
Sampai jumpa di Bitudy selanjutnya!
Referensi:
Septiani et al. (2021). Eco Enzyme : Pengolahan Sampah Rumah
Tangga Menjadi Produk Serbaguna di Yayasan Khazanah Kebajikan. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian
Masyarakat LPPM UMJ, 1-7.
Sumber Dokumentasi: Pribadi
Penulis: Ananda Geiskha Isral (Angkatan 2021)
Editor: Ibnu Bimo Wahyu Fatullah (Angkatan 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar